top of page
  • Writer's picturejejegcreative

Orang Muda Pasca Pemilu: Waktunya Untuk Lebih Aktif!

Tahun 2019, bangsa Indonesia kembali merayakan sebuah pesta besar. Setelah lima tahun terlewati, pesta demokrasi untuk memilih pemimpin dan wakil masyarakat Indonesia kembali digelar. Pemilihan Umum tahun 2019 bukan seperti pesta demokrasi pada umumnya. Digelar secara serentak pada tanggal 17 April 2019, pemilihan Presiden dan Calon Legislatif dibarengkan dalam satu kali coblosan.


Namun, terdapat hal lain yang bisa dibanggakan. Pada Pemilihan Umum tahun 2019, orang-orang muda banyak yang melibatkan diri dalam kontestasi politik ini. Dilansir dari tirto.id, sebanyak 878 pemuda mencalonkan diri sebagai calon legislatif untuk berebut kursi di Senayan. Jumlah tersebut masih terbilang kecil dibandingkan dengan total pemuda

berusia di bawah 30 tahun yang ikut bersaing di tingkat Kota, Kabupaten, maupun Provinsi, dan juga banyaknya orang muda yang menjadi kader atau penggerak partai.


Timothy Ivan Triyono, seorang mahasiswa yang masih berusia 22 tahun, juga ikut bertanding di dalam Pemilihan Umum 2019. Mencalonkan diri sebagai calon wakil rakyat di DPRD Pekalongan, ia memiliki tekad untuk membantu masyarakat.


“Saya melihat bahwa ini saat ini politik kita saat ini dikuasai oleh orang-orang tau, padahal ini sudah saatnya orang-orang muda memenuhi Senayan. Maka saya memutuskan untuk memulai dengan menerjunkan diri saya sendiri,” jawab pemuda yang tinggal menunggu pelaksanaan wisuda untuk gelar Sarjana Hukumnya.


Ivan (kiri) bersama Hary Tanoesoedibjo, sewaktu masa Kampanye Pemilu 2019.

Ivan juga mengutarakan bahwa dengan terlibat dalam dunia politik, orang-orang muda bisa mudah memperbaiki dan merubah Indonesia.


Anggapan yang sama juga disampaikan oleh David Edrianus Gunawan, pemuda berusia 21 tahun asal Muntilan yang pada Pemilu 2019 ikut terlibat sebagai kader muda Partai Demokrasi Indonesia-Perjuangan (PDIP).


“Awalnya aku ikut partai, karena aku ingin membantu menyampaikan suara-suara masyarakat di desaku. Lha karena diarahkan sama salah satu kader partai, akupun ikut Komunitas Juang,” tutur David. Komunitas Juang adalah sebuah komunitas beranggotakan kader-kader muda PDIP yang dibentuk di Jawa Tengah.


Walaupun hanya sebagai seorang kader muda, David tetap ikut bergerilya masuk dan memahami permasalahan-permasalahan sosial dan ekonomi masyarakat. Ia juga dibekali dengan berbagai pengetahuan tentang politik, terutama bagaimana ia bisa seorang pemuda yang berguna bagi masyarakat.


Jalan Panjang Pemuda pasca Pemilu


Pemilu 2019 bukan menjadi akhir bagi Ivan dan David untuk berjuang di ranah politik. Ivan justru melihat bahwa selesainya rangkaian panjang Pemilihan Umum 2019 sebagai sebuah awal baru bagi dirinya untuk semakin tenggelam dalam perpolitikan Indonesia.


Ia masih melihat bahwa bagi kalangan orang muda, politik di Indonesia dianggap sebagai ranah yang tidak diminati, atau justru dibenci. Praktek korupsi dan suap menyuap yang sering diisukan terjadi di parlemen dan lembaga negara, menjadi salah satu alasan yang ditemui Ivan ketika mengobrol soal politik dengan pemuda.


Pandangan tersebutlah yang ingin Ivan hilangkan dari orang muda. Terlepas dari terpilih atau tidaknya ia nanti, ia memiliki PR besar untuk merubah pandangan pemuda tersebut.

“Saya menyadari bahwa suara yang saya dapatkan belum bisa mengantarkan saya untuk duduk di kursi milik rakyat. Tapi, saya akan tetap berupaya untuk mengelilingi Indonesia, dan mengajak pemuda-pemuda generasi bangsa, untuk semakin terlibat dalam dunia politik.”

David.

Bagi David sendiri, walaupun ia hanya bertindak sebagai kader muda, ia mendapatkan berbagai pengalaman dan kacamata baru tentang cara ia memandang politik dan sosial. Ia mendapatkan banyak tawaran untuk bisa bekerja di sektor pemerintahan.


“Konteksnya kerja sih, nanti ditawari dari partai. Kalau aku nanti ditawari kerja entah jadi staf ahli DPRD atau di provinsi, aku melihatnya sebagai peluang bagiku untuk mulai membenahi Indonesia dari porsi kecil,” ungkapnya.  


Memainkan peran berbeda dalam Pemilu 2019, Ivan dan David sama-sama memiliki harapan besar terhadap keterlibatan orang muda dalam dunia politik.


“Kondisi politik Indonesia saat ini terus bergerak menuju titik yang paling rendah. Oleh karena itu, diperlukan banyak sekali orang-orang muda untuk terjun dan bersama-sama memperbaiki laju masyarakat Indonesia agar bisa bergerak ke araha yang memajukan,” ajak Ivan.


Orang muda memegang fungsi penting sebagai generasi penerus bangsa. Bersikap kritis dan ikut terlibat dalam dunia politik adalah salah satu cara dari orang muda untuk bisa mulai mewarisi harta warisan bangsa Indonesia. Berakhirnya masa Pemilu 2019, bukan menjadi akhir jalan bagi orang muda dan masyarakat Indonesia untuk menentukan masa depan, melainkan dengan setiap keputusan yang dihasilkan dan diamini oleh segenapa Indonesia.



Oleh Abel Krisantus Yoga Pradana

98 views0 comments
Post: Blog2_Post
bottom of page